Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu, melalui Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Haurgeulis pada hari senin tanggal 19 September 2022 telah melaksanakan kegiatan Temu Lapang Petani teknologi CSA di kelompoktani tirtabumi Desa Karangtumaritis Kecamatan Haurgeulis.
Pada kegiatan tersebut hadir pa Camat, pa Ka UPTD KPP, Koordinator BPP Haurgeulis, para penyuluh pertanian se BPP Haurgelis dan juga para ketua ktna se kecamatan Hauegeulis.
Temu Lapang Petani ini bertujuan untuk menginformasikan teknologi kepada petani dan menjadi umpan balik untuk perbaikan teknologi dimasa depan.
Dalam sambutannya pa Camat menyampaikan bahwa wilayah haurgeulis itu dominan pertanian, oleh karena itu para petani harus mampu meningkatkan produksi pertaniannya. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahtetaan para petani.
Lahan pertanian kita sudah tidak sehat karena terus menerus menggunakan pupuk anorganik. Kita tahu penggunaan pupuk anorganik sudah dimulai sejak orang tua saya bertani, sudah dari jaman bimas inmas sejak tahun 1970an. Oleh karena itu mari kita mulai untuk menggunakan pupuk organik. Kita bisa membuatnya sendiri karena bahan bahannya ada di sekitar kita.
Dalam kesempatan iti Koordinator Penyuluh BPP Haurgeulis menyampaikan dalam program SIMURP ada kegiatan demplot CSA Climat Smart Agriculure. Bagaimana pertanian cerdas iklim. Bagaimana pertanian ramah lingkungan salah satunya dengan penggunaan pupuk organik dan teknologi hemat air.
Pa Anwar selaku ketua kelompok tirta bumi dan juga demontrator menjelaskan bahwa penggunaan pupuk organik dalam menggemburkan tanah dan menjadikan tanaman padinya sehat. Namun saat demplot musim gadu ini kurang optimal karena adanya serangan hama beluk. Walauoun demikian pa Anwar tetap akan menggunakan puouk organik.
Hal senada dikemukakan juga oleh kelompok organik dari Desa Kertanegara pa Saepudin dan pa Masnen petsni tersebut sudah menerapkan penggunaan pupuk organik dan pestisida nabati. Dimana menurutnya hasil yang diperoleh tidak jauh berbeda dengan yang menggunakan pupuk anorganik namun biayanya lebih hemat, tambah pa saefudin.
Dalam kesempatan itu muncul masakah pupuk bersubsidi. Salah satunya banyak salah pengertian dimana petani yang mempunyai kartu tani tidak perlu daftar puouk bersubsidi. Solah olah sudah oto.atis, padahal walaupun punya jartu tani tetap harus daftar setiap tahun. Semoga di tahun tahun yang akan datang masalah pupuk sudah dapat diatasi dan petani sejahtera karena Indramayu mendapat penghargaan sebagai produsen padi se nasional tiga kali berturut turut.
#IndramayuBermartabat
#Melayanisepenuh hati
#Gercep
#IndramayuLumbungPanganNasional
#KerjaNyata
#IndramayuPunyaCerita
#MariKitaKerjaNyatadanKerjaBaik
[metaslider id=2985]